MAKALAH KOMUNIKASI
PASIEN AFASIA MOTORIK DAN SENSORIK
DISUSUN OLEH
ERNAWATI
ERI DWI ROHAYATI
MUHAMMAD IRFAN ADRIANSYAH
SEPTIANA ISNAINI
VARIDA RISTIATUN
AKADEMI PERAWATAN
KARYA BAKTI HUSADA BANTUL
2012 / 2013
AFASIA
Pengertian
afasia
Afasia
adalah kehilangan daya pengutaraan melalui bicara, menulis
atau penggunaan tanda- tanda , dan kehilangan pengertian bahasa yang didengar
atau dibaca. Afasia dapat terjadi apabila ada gangguan peredaran darah otak.
Dimana pada umumnya telah ada penyakit lain yang mendahului gangguan peredaran
darah otak tersebut, yang paling sering dijumpai adalah penyakit kardiovaskuler
(penyakit jantung, hipertensi), kemudian penyakit/gangguan otak lainnya.
Afasia
terbagi dua yaitu :
- Afasia motorik
Afasia motorik
adalah kesulitan berkata- kata tetapi dapat mengerti pembicaraan Afasia
motorik timbul akibat gangguan pada pembuluh darah Karotis Interna,
yaitu cabangnya yang menuju Otak bagian tengah (Arteri serebri media)
tepatnya pada cabang akhir (Arteri presentalis), afasia motorik
ini disertai kelemahan lengan lebih berat daripada tungkai. Afasia motorik disebut juga afasia
Broca. Paul Broca, ilmuwan Perancis, menemukan suatu area pada lobus
frontalis kiri yang jika rusak akan mengakibatkan kehilangaan daya pengutaraan
pendapat dan perasaan dengan kata- kata. Tidak ada kelumpuhan alat bicara pada
gangguan ini. Daerah Otak tersebut dikenal sebagai Area Broca.
- Afasia sensorik
Afasia sensorik
dimana pasien sukar mengerti komprehensi pembicaraan orang , tetapi mudah
mengucapkan kata, tanpa adanya gangguan pendengaran. Pada afasia
sensorik kemampuan untuk mengerti bahasa verbal dan visual terganggu tetapi
kemampuan untuk secara aktif mengucapkan kata-kata dan menulis kata-kata masih
ada kendatipun apa yang diucapkan tidak memiliki arti sama sekali. (Sidharta
& Mardjono, 2006).
Tanda dan Gejala Afasia
Gejala afasia adalah tanda-tanda
klinis yang tidak normal dari fungsi reseptif atau ekspresif yang secara reatif
mempengaruhi kemampuan komunikasi seseorang. Gejala-gejala yang dapat mengarah
pada diagnosa afasia adalah sebagai berikut:
1. Ketidakmampuan berbicara spontan
2. Ketidakmampuan membentuk kata-kata
3. Ketidakmampuan menyebut nama suatu
benda/objek
4. Ketidakmampuan mengulang suatu frase
5. Parafasia (mengganti huruf atau
kata)
6. Agramatisme (ketidakmampuan
berbicara dengan bahasa yang baik dan baku)
7. Produksi kalimat yang tidak lengkap
8. Ketidakmampuan membaca dan menulis
Para penderita afasia
dapat mengalami kesulitan dalam banyak hal. Hal-hal tersebut sebelumnya
merupakan sesuatu yang biasa terjadi di kehidupannya sehari-hari seperti:
·
Melakukan percakapan
berbicara dalam grup atau lingkungan yang gaduh.
·
Membaca buku, koran
majalah atau papan petunjuk di jalan raya.
·
Pemahaman akan lelucon
atau menceritakan lelucon.
·
Mengikuti program di
televisi atau radio.
·
Menulis surat atau
mengisi formulir.
·
Bertelepon
·
Berhitung mengingat
angka atau berurusan dengan uang.
·
Menyebutkan nama-namanya
sendiri atau anggota keluarga
Penderita afasia
mengalami kesulitan menggunakan bahasa tetapi mereka bukan orang tidak waras.
Kebanyakan penderita afasia mendapati kehidupan mereka berbeda sama sekali.
Hal-hal sebelumnya dapat dilakukan mudah, sekarang dilakukan dengan susah payah
dan membutuhkan lebih banyak waktu. Banyak penderita afasia tidak percaya diri
dan khawatir akan masa depannya. Oleh karena itu, bantuan dan dukungan dari
lingkungan mereka merupakan hal yang sangat penting. Bertemu dengan penderita
afasia lainnya juga membantu.
Terapi yang dapat digunakan untuk
penderita afasia :
·
Terapi bisa berisi latihan
untuk meningkatkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Secara bertahap,
latihan ini dapat berlanjut menjadi langkah-langkah yang lebih rumit seperti
menjelaskan atau bercerita tentang suatu hal.
·
Pasien juga diajarkan untuk
menggunakan bahasa tubuh dan gambar untuk membantu berkomunikasi.
·
Buku atau papan dengan
gambar dan kata-kata bisa digunakan sebagai alat peraga untuk membantu pasien
mengingat kata-kata yang umum digunakan.
·
Agar lebih efektif, terapi
juga harus diiringi dengan praktik langsung. Pasien bisa mengunjungi berbagai
tempat dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
DAFTAR PUSTAKA
http://hawayoe.blogspot.com/2011/06/afasia.html
http://amazine.co/18231/jenis-terapi-dan-pengobatan-untuk-afasia/
No comments:
Post a Comment
SIlahkan, ramaikan blog ini dengan komentar anda :)
Be the nice visitor :D